Sesuatu yang sederhana namun begitu bergejolak dalam jiwa ini
Kembali teringat pesan cinta yang pernah terdengar lembut ditelingku
Seseorang yang tak asing tetapi kehadirannya begitu misterius bagiku
Aku menarik nafas dalam-dalam lalu ku hempaskan lagi
Kisah biru itu kembali lagi mengusik ku
Hingga pernah kita mengikat janji
Meski tak tahu rupa hanya menikmati berdua
Ketika mata ini kupejam
Saat itulah mata hati ku dapat melihatnya bertahta di singgasananya
Memperhatikan dari balik dinding langit
Bagiku kamulah permaisuri dunia nyata
Sebuah keajaibanlah yang telah mengantarkannya kepada ku dengan membawa sebuah istana hati untuk kita
Waktu mungkin meninggalkan kenangan
Jarak pasti membatasi, tetapi kesejatian cintalah yang akan membawa kita pada sebuah keabadian
Aku tahu apapun di dunia ini pasti berubah dan diubahkan oleh zaman tetapi tidak ada kekuatan apapun yang dapat menghancurkan cinta kecuali sumber cinta itu sendiri
Adakah yang mampu melakukannya ?...
Wahai langit ceritakan padanya tentang rasa ini
Menarilah bersama gemintang tunjukkan padanya tentang rindu ini
Biarlah Pesona langit melukiskan perasaan ku
Hamparan Lazuardi menambah semaraknya
Katakanlah kepada ku
Dimana sang permaisuri bertahta agar aku pun tahu dimanakah singgasananya...
Aku dan keluargaku pindah ke sebuah pemukiman yang terletak jauh dari keramaian dan bising lalu lalang kendaraan.
Rumah baruku berhadapan dengan sebuah rumah yang tampak kumuh dan (sepertinya) dihuni oleh seorang wanita tua.
Bahkan jendela kamarku menghadap persis ke halaman depan rumahnya.
Sejauh pengamatanku, wanita tua itu tinggal sendirian karena aku tak pernah melihat ada orang lain di rumah itu.
***
Wanita tua itu sering kulihat menghabiskan hari-harinya dengan duduk sendirian di teras rumahnya, sambil berbicara sendiri.
Mulanya aku tak terlalu peduli dengan kebiasaan aneh itu. Tapi lama-kelamaan aku jadi penasaran.
Yang membuatku semakin merasa aneh adalah ketika suatu hari aku lewat depan rumahnya, aku melihat dia tengah mengelus-elus sesuatu di pangkuannya.
Awalnya aku pikir itu kucing, tetapi ketika aku tiba di rumah dan mengintipnya lewat jendela kamarku, baru kusadari bahwa tidak ada apapun di pangkuannya.
Ia hanya meletakkan kedua tangannya seolah tengah memangku sesuatu, dan mengelus-elus udara.
Mungkin dulunya ia punya kucing peliharaan, pikirku.
Mungkin juga kucingnya mati dan ia berpikir bahwa kucingnya masih di sana.
Aku jadi merasa kasihan kepada wanita tua itu.
***
Kemudian, suatu malam ketika aku sedang tidur, sesuatu yang aneh terjadi.
Aku setengah terbangun karena tanganku merasakan sesuatu yang berbulu, atau berambut berada di sampingku.
Sedikit lembut, dingin, dan anyir !
Aku ketakutan dan langsung terbangun. Menyalakan lampu kamar dengan cepat.
Sesaat kemudian, terlihat bayangan kecil berlari keluar lewat pintu kamarku.
Apa itu ??
Ingin sekali berteriak dan membangunkan ayah atau ibu.
Tapi aku malu.
Seketika aku berusaha menenangkan diri.
Berpikir positif bahwa hal itu mungkin saja hanya kucing atau anjing liar yang masuk ke rumah.
Meski aku yakin, itu sangat tidak mungkin.
Aku bangkit dari ranjang, menutup pintu kamar rapat-rapat, dan entahlah, terbersit keinginan untuk mengintip lewat tirai jendela kamar.
***
Bulu kudukku langsung berdiri melihat wanita tua di seberang jalan itu tengah berdiri di trotoar, tepat di bawah lampu jalan.
Rambutnya yang abu-abu dan panjang itu berkibar tertiup angin.
Matanya jelas terlihat terbuka lebar, dan ia memandang lurus ke arahku !
Bahkan tangannya memberi isyarat seolah tengah memanggil seseorang. Atau sesuatu ?
Entahlah.
Aku begitu ketakutan dan segera menutup tirai jendelaku rapat-rapat.
Cukup lama aku berusaha tenang kembali, sambil terus berharap wanita tua itu segera pergi.
Dan aku kembali mengingat bayangan kecil yang tadi keluar dari kamarku.
Sepertinya, bayangan kecil itu tidak terlihat seperti kucing atau anjing.
Dan… bayangan itu, seingatku lebih mirip menggelinding ketimbang berlari.
Ahh sudahlah, bulu kudukku berdiri lagi.
***
Pagi harinya, aku bangun dan turun untuk sarapan.
Aku tak bercerita apapun pada orang tuaku.
Hanya saja, ayah sempat bertanya kenapa semalam pintu kamarku terbuka berkali-kali.
Kujawab saja, aku lupa menutupnya lagi usai mengambil air minum di dapur.
Padahal seingatku, aku sudah menguncinya.
Dalam perjalanan menuju sekolah, aku melewati rumah wanita tua itu lagi.
Seperti biasa, ia duduk di teras rumah, berbicara sendiri, dan mengelus-elus sesuatu yang tak terlihat di pangkuannya.
Ketika aku melewatinya, samar-samar terdengar ia berbicara, “Apa yang kau lakukan? Kenapa kau pergi dariku tadi malam? Lihatlah, kau menakuti gadis itu!”
Perasaanku mulai tidak enak, dan aku mulai gemetar. Segera berlari pergi.
***
Di sekolah, aku mencoba bertanya pada teman-temanku tentang wanita tua itu.
Teman-temanku terkejut ketika aku menanyakan itu dan mengaku tidak ada yang tahu pasti tentangnya, kecuali bahwa perempuan yang tinggal di rumah itu adalah pasien rumah sakit jiwa.
Aku merasa, teman-teman di sekolahku seperti menyembunyikan sesuatu.
Bahkan salah seorang dari mereka bertanya apakah aku merasakan hal aneh di rumahku.
Tentu saja aku bilang tidak.
Aku tak mau dianggap penakut hanya karena semalam ada sesuatu yang menggelinding keluar kamarku.
***
Saat pulang sekolah dan tiba di rumah, ayah tampak sedang berbincang-bincang dengan pak Warsito, hansip yang sudah tinggal lumayan lama di pemukiman ini.
Ketika aku mendesak ayah untuk bertanya padanya tentang rumah tua di seberang jalan itu, pak Warsito terlihat heran melihatku dan menceritakan hal yang membuatku merinding.
Katanya, rumah itu dulu dihuni pasangan suami istri yang sangat harmonis dan dihormati.
Sang istri yang bernama Dini, adalah perempuan ramah dan kerap membantu tetangga di sini.
Sedangkan suaminya diketahui bekerja sebagai supervisor di sebuah pabrik garmen.
Lalu semua berubah.
Suatu hari, Dini baru pulang dari pasar dan mendapati suaminya berselingkuh dengan Citra, perempuan muda pekerja tempat hiburan, yang konon tinggal di rumah yang kutempati sekarang.
Saat itu, Dini hanya diam saja melihat perselingkuhan suaminya.
***
Lalu suatu hari usai Maghrib, saat suaminya tengah asyik menonton televisi, Dini mengambil kapak dari gudang dan membabi buta menyerang suaminya.
Saat suaminya terkapar, dengan sadis Dini memenggal kepala suaminya.
Tak hanya itu, Dini lalu berjalan santai menuju rumah Citra, menerobos masuk, dan juga memenggal kepala perempuan itu.
Dini bahkan menenteng kepala Citra keluar sambil terbahak-bahak, dan memajangnya tepat di depan rumah Citra.
Tetangga yang melihat kejadian itu berteriak ngeri dan segera melapor ke polisi.
Tak ada yang berani mendekat, tak terkecuali pak Warsito.
Semua ketakutan melihat wajah Dini yang begitu beringas menyeramkan.
Mereka hanya mampu berjaga-jaga supaya Dini tidak kabur sambil menunggu polisi tiba.
Ketika polisi datang, Dini duduk santai di teras rumahnya sambil tersenyum menyeringai.
Rambutnya terurai, wajahnya penuh cipratan darah, dan kepala sang suami berada di pangkuannya.
Dini mengelus kepala suaminya yang terpenggal itu sambil berkata, "Lihatlah kepala perempuanmu itu sayang, dia iri bahkan sampai melotot melihat kemesraan kita."
Dan terakhir, pak Warsito berkata bahwa Dini meninggal di rumah sakit jiwa ... setahun yang lalu.
Sepanjang sejarah, Jokowi Presiden Pertama yang menginjakan kaki di Pulau Adonara. Saking antusiasnya warga di lokasi, di hadapan Jokowi warga berteriak "Jokowi...Jokowi...Presiden Seumur Hidup"
Kehadirannya di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur memberi penghiburan yang terbaik bagi korban banjir bandang dan tanah longsor. Air matanya yang menetes di Tanah Adonara, di Lamanele, lokasi duka mendera, menjadi kekuatan tersendiri untuk bangkit.
Pada awal tahun 2020, dunia
digemparkan dengan adanya pneumonia baru atau virus baru yaitu Corona virus
jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Corona virus disease 2019
(COVID 19). Diketahui awal virus baru ini berasal dari salah satu pasar seafood
atau live market di kota Wuhan. Tiongkok. Virus ini ditemukan pada bulan
Desember tahun 2019, sampai saat ini dipastikan ada 65 Negara yang terjangkit
virus ini (WHO, 2020), (PDPI, 2020).
Corona virus merupakan
virus RNS strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Corona virus
tergolong ordo Nidovirales, keluarga corona viridae. Struktur coronavirus
membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus.
Protein S atau spike salah protein antigen utama virus dan merupakan struktur
utama untuk penulisan gen. Protein S berperan dalam penempelan dan masuknya
virus kedalam sel host (Wang, 2020).
Penyakit COVID-19
dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia karena penularannya yang sangat
mudah dan sulit dikendalikan. Cara penularan virus ini pun semakin bervariasi,
bisa melalui udara, droplet, permukaan yang terkontaminasi, maupun fecal oral.
Salah satu cara penyebaran virus melalui droplet, yaitu di mana virus corona
keluar saat seseorang batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, hingga bernapas dan
udara yang keluar dari hidung dan mulut tersebut mengeluarkan partikel kecil
atau aerosol dan dapat melayang di udara. Oleh karena bahayanya, penyebaran
virus corona ini dapat dicegah dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan
sabun/handsanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter, tidak menyentuh mata hidung
dan mulut saat tangan kotor, saat batuk/bersin gunakan tisu untuk menutupi,
mengkonsumsi makanan dan minuman sehat serta vitamin (WHO, 2020).
A.Pengaruh Physical Distancing Dalam Penurunan Resiko
Infeksi COVID-19
Menurut WHO,
penyakit infeksi virus dapat ditularkan melalui jarak yang relevan degan
lingkungan dalam ruangan oleh aerosol, dan dapat mengakibatkan kumpulan besar
infeksi virus dalam waktu singkat. Mengingat banyaknya kesamaan antara virus
SARS-CoV-2 dengan pendahulunya virus SARS-CoV-1, maka besar kemungkinan bahwa
virus SARS-CoV-2 juga menyebar melalui udara (Morawska, 2020).
Telah dilakukan
beberapa penelitian, di mana dari beberapa pengambilan sampel udara ditemukan
RNA virus SARS-CoV-2. Hal ini menguatkan kemungkinan bahwa penyakit COVID-19
yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 ini dapat menyebar melalui aerosol dari
droplet. Droplet adalah cairan yang keluar saat manusia bernafas, bersin,
batuk, dan berbicara. Oleh sebab itu, penularan virus ini dapat cepat menyebar
karena interaksi manusia dapat menjadi jalur penularan virus dari orang ke
orang (Chu, 2020 ; Isbaniah, 2020).
Jarak sosial
dapat mengurangi penularan virus dari orang yang terinfeksi ke individu yang
rentan dengan meningkatkan jarak fisik antar orang atau mengurangi frekuensi
berkumpul di lingkungan komunitas padat sosial, seperti sekolah atau tempat
kerja (Ahmed, 2018).
Menurut Chu
(2020), terdapat kebijakan untuk jaga jarak fisik minimal 1 meter agar terjadi
penurunan infeksi yang besar, bahkan jarak 2 meter atau lebih mungkin lebih
efektif, seperti yang diterapkan juga di beberapa negara. Manfaat utama dari
tindakan menjaga jarak fisik ini adalah untuk mencegah penularan selanjutnya
sehingga dapat mengurangi hasil buruk dari infeksi SARS-CoV-2.
B.Evektifitas Masker Dalam Mencegah COVID-19
Menurut Sommerstain (2020),
COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS- CoV-2 dapat menyebar melalui empat
cara, yaitu :
1)Droplet yang
dikeluarkan melalui batuk atau bersin ke selaput lendir (mulut, hidung, mata)
2)Aerosol dari sumber
yang sudah tetap seperti ventilasi mekanis atau bronkoskopi
3)Kontak langsung
(misalnya, mencium, menyentuh tangan atau bagian tubuh lain yang
terkontaminasi)
4)Kontak dengan
permukaan yang terkontaminasi.
Salah satu cara pencegahan
selain menjaga jarak adalah dengan menggunakan masker. Terdapat beberapa jenis
masker sekali pakai yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut :
1)Masker bedah
standar, digunakan untuk melindungi terhadap transmisi droplet dari SARS-CoV-2.
Membentuk penghalang terhadap tetesan maupun percikan. Masker bedah agak
longgar dengan wajah pengguna, dapat dipakai maksimal 8 jam, kecuali saat rusak
atau terlihat basah. Untuk menghindari kontaminasi diri, masker tidak boleh
digunakan di sekitar leher dan harus menutupi hidung dan mulut.
2)Masker
respirator, atau masker FFP (Filtering Face Piece), dikenal sebagai masker N95.
Masker N95 digunakan untuk prosedur yang menghasilkan aerosol. Terdapat tiga
kategori tergantung pada kinerja filter partikel >0,3 μm : FFP1 (>80%),
FFP2 (>94%), dan FFP3 (>99%). Masker FFP2 digunakan untuk melindungi
pengguna dari menghirup partikel di udara, namun masker ini memiliki katup
ekspirasi yang tidak diindikasikan dalam COVID-19 karena dianggap tidak dapat
melindungi orang lain.
Jenis masker yang dianggap
memiliki efficacy yang baik di antaranya N95 respirator, surgical mask,
polypropylene, dan masker berbahan katun (Dwirusman, 2020).
C.Persyaratan Masker Kain yang Baik untuk Mencegah
COVID-19
Jumlah lapisan untuk
masker kain (masker non medis) minimum 3 lapis, tergantung dengan jenis kain
yang digunakan, lapisan bagian dalam menyentuh wajah pemakai sedangakan lapisan
paling luar yang terpapar oleh lingkungan sekitar . Kain nilon dan 100 %
polyester jika dilipat menjadi dua lapis memberikan 2-5 kali lipat efisiensi
filtrasi dibandingkan lapisan tunggal kain yang sama, dan jika dilipat menjadi
empat lapis efisiensi filtrasi meningkat menajdi 2-7 kali. Masker yang terbuat
dari kain sapu tangan atau katun saja harus terdiri dari 4 lapis, efisiensi
filtrasi hanya 13% (WHO,2020).
D.Jenis dan Efektivitas Hand Sanitizer/Hand Rub dalam
Mencegah Transmisi COVID-19
Jenis Handsanitizer
yang mengandung Etanol dengan konsentrasi minimal 60% sudah diketahui dapat melarutkan
bagian lipid atau lemak dari dinding virus sehingga virus akan rusak. Karena
etanol juga mampu larut dengan air, maka sangat menguntungkan karena dapat
melarutkan virus yang amplopnya bersifat larut air (non- lipophilic virus).
Bahan golongan klorin (contohnya klorin dioksida, sodium hipoklorit, asam
hipoklorit) dapat membunuh virus dengan jalan masuk menembus dinding virus dan
akan merusak bagian dalam virus. Klorin adalah cairan/bahan yang mudah menguap,
sehingga memiliki risiko mengganggu pernafasan bila terhirup dan menimbulkan
sesak nafas sampai iritasi paru-paru, sesuai banyaknya klorin yang terhirup.
Benzalkonium klorida, salah satu golongan surfaktan kationik yang saat ini
banyak digunakan pada cairan disinfektan, juga mampu merusak dinding virus.
Apabila terhirup juga dapat menimbulkan bahaya dalam pernafasan dan beberapa
orang dapat mengalami reaksi alergi atau kambuhnya asma. Hidrogen peroksida
(H2O2) merupakan senyawa oksidator kuat yang dapat merusak dinding virus dan
mampu merusak material di dalamnya. Penggunaan hidrogen peroksida secara
berlebihan akan menyebabkan iritasi hingga rusaknyakulit.Penggunaanbersama-samaantarahidrogenperoksida(1%)dengan peracetic acid (0,08%) juga efektif untuk merusak dinding virus
(Larasati & Haribowo, 2020)
E.Efektivitas Sabun dan Hand Sanitizer dalam Mencegah
Transmisi COVID-19
Menurut
Berardi (2020), penggunaan hand sanitizer/ hand rub tetap lebih fleksibel,
nyaman, cepat, dan menyebabkan iritasi dibandingkan mencuci tangan dengan sabun
dan air. Untuk masyarakat umum, CDC menyarankan untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air daripada menggunakan hand sanitizer, jika memungkinkan. Selain
itu, hand sanitizer/hand rub kurang efektif dalam kasus tangan yang sangat
berminyak atau kotor, karena penetrasi produk yang buruk jika melalui lapisan
kotoran di tangan yang kotor. Sebaliknya, deterjen dalam pencuci tangan
memungkinkan pembersihan lebih dalam dan pembuangan kuman lebih tinggi. Namun,
mengingat tidak semua formulasi hand sanitizer/hand rub sama, pelabelan yang
tepat sangat penting dalam mengarahkan dosis/jumlah alkohol dan komponen lain
untuk mencapai sanitasi yang memadai. Pilihan wadah, penutup dan dispenser juga
penting dalam mengeluarkan jumlah hand sanitizer yang tepat pada setiap penggunaan.
Oleh
karena itu, jika dilihat dari segi efisiensi maka pembersih tangan berbasis
alkohol (hand rub/hand sanitizer) lebih efisien dan mudah digunakan daripada
mencuci tangan menggunakan sabun dan air. Namun, jika dilihat dari
efektifitasnya, maka mencuci tangan menggunakan sabun dan air lebih baik
daripada menggunakan alkohol, karena penggunaan sabun dan air untuk cuci tangan
akan lebih kuat membunuh mikroorganisme dan lebih menyeluruh, dapat menjangkau
bagian sudut kulit, sedangkan dengan menggunakan alkohol, tidak dapat menjamin
setiap sudut kulit ditangan terkena alkohol juga.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, F., Zviedrite, N., Uzicanin, A. 2018. Effectiveness of Workplace
Social Distancing Measures in Reducing Influenza Transmission : A Systematic
Review. BMC Public Health. 18 (518) :
1 – 13.
Berardi, A., Perinelli, D., Merchant, H., Bisharat, L., Basheti, I.,
Bonacucina, G., Cespi, M., Palmieri, G. 2020. Hand Sanitisers Amid Covid-19 : A
Critical Review of Alcohol- Based Products on the Market and Formulation
Approaches to Respond to Increasing Demand. International
Journal of Pharmaceutics. 584 : 1 – 14.
Chu, D., Akl, E., Duda, S., Solo, K., Yaacoub, S., Schunemann, H. 2020.
Physical Distancing, Face Masks, and Eye Protection to Prevent Person-to-Person
Transmission of SARS-CoV-2 and COVID-19 : A Systematic Review and
Meta-Analysis.Lancet. 395: 1973 –1987.
Dwirusman, C. 2020. Peran dan Efektivitas Masker Dalam Pencegahan
Penularan Corona Disease 2019 (COVID-19). Jurnal
Medika Hutama. 2(1) : 412 – 420.
Larasati,A & Haribowo,C
. 2020 . Penggunaan Desinfektan dan
Antiseptik pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat . 5 (3) 2020,
137-145.
Morawska, L., Cao, J. 2020.
Airborne Transmission of SARS-CoV-2 : The World Should Face the Reality. Environment International. 139 : 1 – 3.
WHO. 2020. Coronaviruse Disease (COVID-19) Advice for
Public : World Health Organization.
Nama lengkap Vinsensius Yohanes Pa' Tukan.,biasa dipanggil Owen atau NoPa' .
Lahir dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, dan bisa melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi, hal ini menyebabkan saya bertekad untuk bisa menjadi orang yang lebih bermakna bagi siapapun, terutama bagi keluargaku (bapak, mama, kakak dan adik ) yang selalu memberikan dukungan penuh di dalam hidupku selama ini.
kataku " Hadapi Dengan Senyuman "