Sesuatu yang sederhana namun begitu bergejolak dalam jiwa ini
Kembali teringat pesan cinta yang pernah terdengar lembut ditelingku
Seseorang yang tak asing tetapi kehadirannya begitu misterius bagiku
Aku menarik nafas dalam-dalam lalu ku hempaskan lagi
Kisah biru itu kembali lagi mengusik ku
Hingga pernah kita mengikat janji
Meski tak tahu rupa hanya menikmati berdua
Ketika mata ini kupejam
Saat itulah mata hati ku dapat melihatnya bertahta di singgasananya
Memperhatikan dari balik dinding langit
Bagiku kamulah permaisuri dunia nyata
Sebuah keajaibanlah yang telah mengantarkannya kepada ku dengan membawa sebuah istana hati untuk kita
Waktu mungkin meninggalkan kenangan
Jarak pasti membatasi, tetapi kesejatian cintalah yang akan membawa kita pada sebuah keabadian
Aku tahu apapun di dunia ini pasti berubah dan diubahkan oleh zaman tetapi tidak ada kekuatan apapun yang dapat menghancurkan cinta kecuali sumber cinta itu sendiri
Adakah yang mampu melakukannya ?...
Wahai langit ceritakan padanya tentang rasa ini
Menarilah bersama gemintang tunjukkan padanya tentang rindu ini
Biarlah Pesona langit melukiskan perasaan ku
Hamparan Lazuardi menambah semaraknya
Katakanlah kepada ku
Dimana sang permaisuri bertahta agar aku pun tahu dimanakah singgasananya...
Aku dan keluargaku pindah ke sebuah pemukiman yang terletak jauh dari keramaian dan bising lalu lalang kendaraan.
Rumah baruku berhadapan dengan sebuah rumah yang tampak kumuh dan (sepertinya) dihuni oleh seorang wanita tua.
Bahkan jendela kamarku menghadap persis ke halaman depan rumahnya.
Sejauh pengamatanku, wanita tua itu tinggal sendirian karena aku tak pernah melihat ada orang lain di rumah itu.
***
Wanita tua itu sering kulihat menghabiskan hari-harinya dengan duduk sendirian di teras rumahnya, sambil berbicara sendiri.
Mulanya aku tak terlalu peduli dengan kebiasaan aneh itu. Tapi lama-kelamaan aku jadi penasaran.
Yang membuatku semakin merasa aneh adalah ketika suatu hari aku lewat depan rumahnya, aku melihat dia tengah mengelus-elus sesuatu di pangkuannya.
Awalnya aku pikir itu kucing, tetapi ketika aku tiba di rumah dan mengintipnya lewat jendela kamarku, baru kusadari bahwa tidak ada apapun di pangkuannya.
Ia hanya meletakkan kedua tangannya seolah tengah memangku sesuatu, dan mengelus-elus udara.
Mungkin dulunya ia punya kucing peliharaan, pikirku.
Mungkin juga kucingnya mati dan ia berpikir bahwa kucingnya masih di sana.
Aku jadi merasa kasihan kepada wanita tua itu.
***
Kemudian, suatu malam ketika aku sedang tidur, sesuatu yang aneh terjadi.
Aku setengah terbangun karena tanganku merasakan sesuatu yang berbulu, atau berambut berada di sampingku.
Sedikit lembut, dingin, dan anyir !
Aku ketakutan dan langsung terbangun. Menyalakan lampu kamar dengan cepat.
Sesaat kemudian, terlihat bayangan kecil berlari keluar lewat pintu kamarku.
Apa itu ??
Ingin sekali berteriak dan membangunkan ayah atau ibu.
Tapi aku malu.
Seketika aku berusaha menenangkan diri.
Berpikir positif bahwa hal itu mungkin saja hanya kucing atau anjing liar yang masuk ke rumah.
Meski aku yakin, itu sangat tidak mungkin.
Aku bangkit dari ranjang, menutup pintu kamar rapat-rapat, dan entahlah, terbersit keinginan untuk mengintip lewat tirai jendela kamar.
***
Bulu kudukku langsung berdiri melihat wanita tua di seberang jalan itu tengah berdiri di trotoar, tepat di bawah lampu jalan.
Rambutnya yang abu-abu dan panjang itu berkibar tertiup angin.
Matanya jelas terlihat terbuka lebar, dan ia memandang lurus ke arahku !
Bahkan tangannya memberi isyarat seolah tengah memanggil seseorang. Atau sesuatu ?
Entahlah.
Aku begitu ketakutan dan segera menutup tirai jendelaku rapat-rapat.
Cukup lama aku berusaha tenang kembali, sambil terus berharap wanita tua itu segera pergi.
Dan aku kembali mengingat bayangan kecil yang tadi keluar dari kamarku.
Sepertinya, bayangan kecil itu tidak terlihat seperti kucing atau anjing.
Dan… bayangan itu, seingatku lebih mirip menggelinding ketimbang berlari.
Ahh sudahlah, bulu kudukku berdiri lagi.
***
Pagi harinya, aku bangun dan turun untuk sarapan.
Aku tak bercerita apapun pada orang tuaku.
Hanya saja, ayah sempat bertanya kenapa semalam pintu kamarku terbuka berkali-kali.
Kujawab saja, aku lupa menutupnya lagi usai mengambil air minum di dapur.
Padahal seingatku, aku sudah menguncinya.
Dalam perjalanan menuju sekolah, aku melewati rumah wanita tua itu lagi.
Seperti biasa, ia duduk di teras rumah, berbicara sendiri, dan mengelus-elus sesuatu yang tak terlihat di pangkuannya.
Ketika aku melewatinya, samar-samar terdengar ia berbicara, “Apa yang kau lakukan? Kenapa kau pergi dariku tadi malam? Lihatlah, kau menakuti gadis itu!”
Perasaanku mulai tidak enak, dan aku mulai gemetar. Segera berlari pergi.
***
Di sekolah, aku mencoba bertanya pada teman-temanku tentang wanita tua itu.
Teman-temanku terkejut ketika aku menanyakan itu dan mengaku tidak ada yang tahu pasti tentangnya, kecuali bahwa perempuan yang tinggal di rumah itu adalah pasien rumah sakit jiwa.
Aku merasa, teman-teman di sekolahku seperti menyembunyikan sesuatu.
Bahkan salah seorang dari mereka bertanya apakah aku merasakan hal aneh di rumahku.
Tentu saja aku bilang tidak.
Aku tak mau dianggap penakut hanya karena semalam ada sesuatu yang menggelinding keluar kamarku.
***
Saat pulang sekolah dan tiba di rumah, ayah tampak sedang berbincang-bincang dengan pak Warsito, hansip yang sudah tinggal lumayan lama di pemukiman ini.
Ketika aku mendesak ayah untuk bertanya padanya tentang rumah tua di seberang jalan itu, pak Warsito terlihat heran melihatku dan menceritakan hal yang membuatku merinding.
Katanya, rumah itu dulu dihuni pasangan suami istri yang sangat harmonis dan dihormati.
Sang istri yang bernama Dini, adalah perempuan ramah dan kerap membantu tetangga di sini.
Sedangkan suaminya diketahui bekerja sebagai supervisor di sebuah pabrik garmen.
Lalu semua berubah.
Suatu hari, Dini baru pulang dari pasar dan mendapati suaminya berselingkuh dengan Citra, perempuan muda pekerja tempat hiburan, yang konon tinggal di rumah yang kutempati sekarang.
Saat itu, Dini hanya diam saja melihat perselingkuhan suaminya.
***
Lalu suatu hari usai Maghrib, saat suaminya tengah asyik menonton televisi, Dini mengambil kapak dari gudang dan membabi buta menyerang suaminya.
Saat suaminya terkapar, dengan sadis Dini memenggal kepala suaminya.
Tak hanya itu, Dini lalu berjalan santai menuju rumah Citra, menerobos masuk, dan juga memenggal kepala perempuan itu.
Dini bahkan menenteng kepala Citra keluar sambil terbahak-bahak, dan memajangnya tepat di depan rumah Citra.
Tetangga yang melihat kejadian itu berteriak ngeri dan segera melapor ke polisi.
Tak ada yang berani mendekat, tak terkecuali pak Warsito.
Semua ketakutan melihat wajah Dini yang begitu beringas menyeramkan.
Mereka hanya mampu berjaga-jaga supaya Dini tidak kabur sambil menunggu polisi tiba.
Ketika polisi datang, Dini duduk santai di teras rumahnya sambil tersenyum menyeringai.
Rambutnya terurai, wajahnya penuh cipratan darah, dan kepala sang suami berada di pangkuannya.
Dini mengelus kepala suaminya yang terpenggal itu sambil berkata, "Lihatlah kepala perempuanmu itu sayang, dia iri bahkan sampai melotot melihat kemesraan kita."
Dan terakhir, pak Warsito berkata bahwa Dini meninggal di rumah sakit jiwa ... setahun yang lalu.
Sepanjang sejarah, Jokowi Presiden Pertama yang menginjakan kaki di Pulau Adonara. Saking antusiasnya warga di lokasi, di hadapan Jokowi warga berteriak "Jokowi...Jokowi...Presiden Seumur Hidup"
Kehadirannya di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur memberi penghiburan yang terbaik bagi korban banjir bandang dan tanah longsor. Air matanya yang menetes di Tanah Adonara, di Lamanele, lokasi duka mendera, menjadi kekuatan tersendiri untuk bangkit.
Pada awal tahun 2020, dunia
digemparkan dengan adanya pneumonia baru atau virus baru yaitu Corona virus
jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Corona virus disease 2019
(COVID 19). Diketahui awal virus baru ini berasal dari salah satu pasar seafood
atau live market di kota Wuhan. Tiongkok. Virus ini ditemukan pada bulan
Desember tahun 2019, sampai saat ini dipastikan ada 65 Negara yang terjangkit
virus ini (WHO, 2020), (PDPI, 2020).
Corona virus merupakan
virus RNS strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Corona virus
tergolong ordo Nidovirales, keluarga corona viridae. Struktur coronavirus
membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus.
Protein S atau spike salah protein antigen utama virus dan merupakan struktur
utama untuk penulisan gen. Protein S berperan dalam penempelan dan masuknya
virus kedalam sel host (Wang, 2020).
Penyakit COVID-19
dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia karena penularannya yang sangat
mudah dan sulit dikendalikan. Cara penularan virus ini pun semakin bervariasi,
bisa melalui udara, droplet, permukaan yang terkontaminasi, maupun fecal oral.
Salah satu cara penyebaran virus melalui droplet, yaitu di mana virus corona
keluar saat seseorang batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, hingga bernapas dan
udara yang keluar dari hidung dan mulut tersebut mengeluarkan partikel kecil
atau aerosol dan dapat melayang di udara. Oleh karena bahayanya, penyebaran
virus corona ini dapat dicegah dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan
sabun/handsanitizer, menjaga jarak minimal 1 meter, tidak menyentuh mata hidung
dan mulut saat tangan kotor, saat batuk/bersin gunakan tisu untuk menutupi,
mengkonsumsi makanan dan minuman sehat serta vitamin (WHO, 2020).
A.Pengaruh Physical Distancing Dalam Penurunan Resiko
Infeksi COVID-19
Menurut WHO,
penyakit infeksi virus dapat ditularkan melalui jarak yang relevan degan
lingkungan dalam ruangan oleh aerosol, dan dapat mengakibatkan kumpulan besar
infeksi virus dalam waktu singkat. Mengingat banyaknya kesamaan antara virus
SARS-CoV-2 dengan pendahulunya virus SARS-CoV-1, maka besar kemungkinan bahwa
virus SARS-CoV-2 juga menyebar melalui udara (Morawska, 2020).
Telah dilakukan
beberapa penelitian, di mana dari beberapa pengambilan sampel udara ditemukan
RNA virus SARS-CoV-2. Hal ini menguatkan kemungkinan bahwa penyakit COVID-19
yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 ini dapat menyebar melalui aerosol dari
droplet. Droplet adalah cairan yang keluar saat manusia bernafas, bersin,
batuk, dan berbicara. Oleh sebab itu, penularan virus ini dapat cepat menyebar
karena interaksi manusia dapat menjadi jalur penularan virus dari orang ke
orang (Chu, 2020 ; Isbaniah, 2020).
Jarak sosial
dapat mengurangi penularan virus dari orang yang terinfeksi ke individu yang
rentan dengan meningkatkan jarak fisik antar orang atau mengurangi frekuensi
berkumpul di lingkungan komunitas padat sosial, seperti sekolah atau tempat
kerja (Ahmed, 2018).
Menurut Chu
(2020), terdapat kebijakan untuk jaga jarak fisik minimal 1 meter agar terjadi
penurunan infeksi yang besar, bahkan jarak 2 meter atau lebih mungkin lebih
efektif, seperti yang diterapkan juga di beberapa negara. Manfaat utama dari
tindakan menjaga jarak fisik ini adalah untuk mencegah penularan selanjutnya
sehingga dapat mengurangi hasil buruk dari infeksi SARS-CoV-2.
B.Evektifitas Masker Dalam Mencegah COVID-19
Menurut Sommerstain (2020),
COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS- CoV-2 dapat menyebar melalui empat
cara, yaitu :
1)Droplet yang
dikeluarkan melalui batuk atau bersin ke selaput lendir (mulut, hidung, mata)
2)Aerosol dari sumber
yang sudah tetap seperti ventilasi mekanis atau bronkoskopi
3)Kontak langsung
(misalnya, mencium, menyentuh tangan atau bagian tubuh lain yang
terkontaminasi)
4)Kontak dengan
permukaan yang terkontaminasi.
Salah satu cara pencegahan
selain menjaga jarak adalah dengan menggunakan masker. Terdapat beberapa jenis
masker sekali pakai yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut :
1)Masker bedah
standar, digunakan untuk melindungi terhadap transmisi droplet dari SARS-CoV-2.
Membentuk penghalang terhadap tetesan maupun percikan. Masker bedah agak
longgar dengan wajah pengguna, dapat dipakai maksimal 8 jam, kecuali saat rusak
atau terlihat basah. Untuk menghindari kontaminasi diri, masker tidak boleh
digunakan di sekitar leher dan harus menutupi hidung dan mulut.
2)Masker
respirator, atau masker FFP (Filtering Face Piece), dikenal sebagai masker N95.
Masker N95 digunakan untuk prosedur yang menghasilkan aerosol. Terdapat tiga
kategori tergantung pada kinerja filter partikel >0,3 μm : FFP1 (>80%),
FFP2 (>94%), dan FFP3 (>99%). Masker FFP2 digunakan untuk melindungi
pengguna dari menghirup partikel di udara, namun masker ini memiliki katup
ekspirasi yang tidak diindikasikan dalam COVID-19 karena dianggap tidak dapat
melindungi orang lain.
Jenis masker yang dianggap
memiliki efficacy yang baik di antaranya N95 respirator, surgical mask,
polypropylene, dan masker berbahan katun (Dwirusman, 2020).
C.Persyaratan Masker Kain yang Baik untuk Mencegah
COVID-19
Jumlah lapisan untuk
masker kain (masker non medis) minimum 3 lapis, tergantung dengan jenis kain
yang digunakan, lapisan bagian dalam menyentuh wajah pemakai sedangakan lapisan
paling luar yang terpapar oleh lingkungan sekitar . Kain nilon dan 100 %
polyester jika dilipat menjadi dua lapis memberikan 2-5 kali lipat efisiensi
filtrasi dibandingkan lapisan tunggal kain yang sama, dan jika dilipat menjadi
empat lapis efisiensi filtrasi meningkat menajdi 2-7 kali. Masker yang terbuat
dari kain sapu tangan atau katun saja harus terdiri dari 4 lapis, efisiensi
filtrasi hanya 13% (WHO,2020).
D.Jenis dan Efektivitas Hand Sanitizer/Hand Rub dalam
Mencegah Transmisi COVID-19
Jenis Handsanitizer
yang mengandung Etanol dengan konsentrasi minimal 60% sudah diketahui dapat melarutkan
bagian lipid atau lemak dari dinding virus sehingga virus akan rusak. Karena
etanol juga mampu larut dengan air, maka sangat menguntungkan karena dapat
melarutkan virus yang amplopnya bersifat larut air (non- lipophilic virus).
Bahan golongan klorin (contohnya klorin dioksida, sodium hipoklorit, asam
hipoklorit) dapat membunuh virus dengan jalan masuk menembus dinding virus dan
akan merusak bagian dalam virus. Klorin adalah cairan/bahan yang mudah menguap,
sehingga memiliki risiko mengganggu pernafasan bila terhirup dan menimbulkan
sesak nafas sampai iritasi paru-paru, sesuai banyaknya klorin yang terhirup.
Benzalkonium klorida, salah satu golongan surfaktan kationik yang saat ini
banyak digunakan pada cairan disinfektan, juga mampu merusak dinding virus.
Apabila terhirup juga dapat menimbulkan bahaya dalam pernafasan dan beberapa
orang dapat mengalami reaksi alergi atau kambuhnya asma. Hidrogen peroksida
(H2O2) merupakan senyawa oksidator kuat yang dapat merusak dinding virus dan
mampu merusak material di dalamnya. Penggunaan hidrogen peroksida secara
berlebihan akan menyebabkan iritasi hingga rusaknyakulit.Penggunaanbersama-samaantarahidrogenperoksida(1%)dengan peracetic acid (0,08%) juga efektif untuk merusak dinding virus
(Larasati & Haribowo, 2020)
E.Efektivitas Sabun dan Hand Sanitizer dalam Mencegah
Transmisi COVID-19
Menurut
Berardi (2020), penggunaan hand sanitizer/ hand rub tetap lebih fleksibel,
nyaman, cepat, dan menyebabkan iritasi dibandingkan mencuci tangan dengan sabun
dan air. Untuk masyarakat umum, CDC menyarankan untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air daripada menggunakan hand sanitizer, jika memungkinkan. Selain
itu, hand sanitizer/hand rub kurang efektif dalam kasus tangan yang sangat
berminyak atau kotor, karena penetrasi produk yang buruk jika melalui lapisan
kotoran di tangan yang kotor. Sebaliknya, deterjen dalam pencuci tangan
memungkinkan pembersihan lebih dalam dan pembuangan kuman lebih tinggi. Namun,
mengingat tidak semua formulasi hand sanitizer/hand rub sama, pelabelan yang
tepat sangat penting dalam mengarahkan dosis/jumlah alkohol dan komponen lain
untuk mencapai sanitasi yang memadai. Pilihan wadah, penutup dan dispenser juga
penting dalam mengeluarkan jumlah hand sanitizer yang tepat pada setiap penggunaan.
Oleh
karena itu, jika dilihat dari segi efisiensi maka pembersih tangan berbasis
alkohol (hand rub/hand sanitizer) lebih efisien dan mudah digunakan daripada
mencuci tangan menggunakan sabun dan air. Namun, jika dilihat dari
efektifitasnya, maka mencuci tangan menggunakan sabun dan air lebih baik
daripada menggunakan alkohol, karena penggunaan sabun dan air untuk cuci tangan
akan lebih kuat membunuh mikroorganisme dan lebih menyeluruh, dapat menjangkau
bagian sudut kulit, sedangkan dengan menggunakan alkohol, tidak dapat menjamin
setiap sudut kulit ditangan terkena alkohol juga.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, F., Zviedrite, N., Uzicanin, A. 2018. Effectiveness of Workplace
Social Distancing Measures in Reducing Influenza Transmission : A Systematic
Review. BMC Public Health. 18 (518) :
1 – 13.
Berardi, A., Perinelli, D., Merchant, H., Bisharat, L., Basheti, I.,
Bonacucina, G., Cespi, M., Palmieri, G. 2020. Hand Sanitisers Amid Covid-19 : A
Critical Review of Alcohol- Based Products on the Market and Formulation
Approaches to Respond to Increasing Demand. International
Journal of Pharmaceutics. 584 : 1 – 14.
Chu, D., Akl, E., Duda, S., Solo, K., Yaacoub, S., Schunemann, H. 2020.
Physical Distancing, Face Masks, and Eye Protection to Prevent Person-to-Person
Transmission of SARS-CoV-2 and COVID-19 : A Systematic Review and
Meta-Analysis.Lancet. 395: 1973 –1987.
Dwirusman, C. 2020. Peran dan Efektivitas Masker Dalam Pencegahan
Penularan Corona Disease 2019 (COVID-19). Jurnal
Medika Hutama. 2(1) : 412 – 420.
Larasati,A & Haribowo,C
. 2020 . Penggunaan Desinfektan dan
Antiseptik pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat . 5 (3) 2020,
137-145.
Morawska, L., Cao, J. 2020.
Airborne Transmission of SARS-CoV-2 : The World Should Face the Reality. Environment International. 139 : 1 – 3.
WHO. 2020. Coronaviruse Disease (COVID-19) Advice for
Public : World Health Organization.
Sayang sekali kalau di Negri ini hanya
menyelenggarakan Hari Batik Nasional. Indonesia terdiri dari banyak
pulau. Dan semuanya pasti memiliki kain tradisional. Batik identik
dengan pulau Jawa, lalu yang menjadi problemanya, kenapa batik bisa
dijadikan kain nasional.? Bagaimana dengan daerah lainya. Apakah hal itu
bisa dikatakan nasional jika hanya mengambil dari pulau jawa saja. Ku
sarankan kepada pemerintah agar mengganti Hari Batik Nasional menjadi Hari Kain Tradisonal Se-Indonesia.
Tentu
hampir setiap daerah di Negeri ini mempunyai kain tradisional atau kain
khas daerah. Begitu juga di daerah paling ujung timur pulau Flores,
tepatnya kabupaten Flores Timur (FLOTIM), NTT. Di FLOTIM sendiri
mempunyai beragam-ragam kain tenun ikat yang khas dari setiap daerah.
Yang sampai dengan saat ini masih dikenakan oleh masyarakat setempat.
Tenun Ikat Yang Masih Anggun Ditubuh
Kain tenun ikat yang dikenakan oleh wanita muda Flores Timur.
Di Nusa Tenggara Timur terdapat sebuah pulau yang sangat indah yaitu pulau Flores. Sesuai dengan namanya Flores berarti bunga. Pulau ini memiliki keindahan pariwisatanya yang mempesona. Kita ke bagian timur pulau flores, tepatnya di Larantuka. Di sana terdapat keindahan alamnya yang masih alami dan kehidupan warga nya yang sangat rama. Di Larantuka terdapat pantai weri yang indah. Dan yang paling dikenal dari Larantuka ialah wisata relegius nya yang mendunia. Sayang sekali kalau orang Indonesia sendiri belum menghadiri wisata religius ini, karna para wisatawan dari berbagai belahan dunia telah menghadiri acara ini. Wisata religius yang diadakan setahun sekali ini dikenal oleh masyarakat setempat dgn porsesi perarakan patung Tuan Ma.
Kalau di Aceh kita kenal sebagai Serambi Mekah nya Indonesia, maka lantas dan layak Larantuka disebut sebagai Vatikan nya Indonesia.
Maka dengan demikian marilah kita menjaga menjaga kerukunan antar agama, antar sesama manusia dan dengan alam kita yang kita cintai ini.
DEFENISI ANEMIA APLASTIK Anemia aplastik adalah anemia kegagalan sumsum tulang ditandai adanya pansitopenia dengan sebagian besar kasus terjadi kelainan sumsum tulang hypoplasia. Organ penting dalam pembentukan sel darah merah adalah sumsum tulang. Fungsinya memproduksi semua jenis sel darah, mulai sel darah merah, darah putih dan trombosit (keping darah). Seandainya organ tersebut gagal dalam menjalankan fungsinya, maka mengakibatkan anemia aplastik. Anemia aplastik merupakan anemia normokromik normositer yang disebabkan oleh disfungsi sumsum tulang sedemikian sel darah yang mati tidak terganti. Pada tujuh puluh persen kasus penyebab anemia aplastik didapat tidak dapat diterangkan, sedangkan sisanya diduga akibat radiasi, bahan kimia termasuk obat-obatan, infeksi virus, dan lain-lain.5 Gejala-gejala yang timbul pada pasien anemia aplastik merupakan gejala pansitopenia seperti pucat, perdarahan, dan infeksi.
PATOFISIOLOGI
Ada dua hal yang menjadi patofisiologi anemia aplastik
Kerusakan pada sel induk pluripoten Gangguan pada sel induk pluripoten ini menjadi penyebab utama terjadinya anemia aplastik. Sel induk pluripoten yang mengalami gangguan gagal membentuk atau berkemba ng menjadi sel-sel darah yang baru. Umumnya hal ini dikarena kan kurangnya jumlah sel induk pluripoten ataupu karena fungsinya yang menurun. Penanganan yang tepat untuk individu anemia aplastik yang disebabkan oleh gangguan pada sel induk adalah terapi transplantasi sumsum tulang.
Kerusakan pada microenvironment Ditemukan gangguan pada mikrovaskuler, faktor humoral (misal eritropoietin) maupun bahan penghambat pertumbuhan sel. Hal ini mengakibatkan gagalnya jaringan sum sum tulang untuk berkembang. Gangguan pada microenvironment merupakan kerusakan lingkungan sekitar sel induk pluripoten sehingga menyebabkan kehilangan kemampuan sel tersebut unt uk berdiferensiasi menjadi sel-sel darah. Selain itu pada beberapa p enderita anemia aplastik ditemukan cell inhibitors atau penghambat pertumbuhan sel. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya limfosit T yang menghambat pertumbuhan sel-sel sums um tulang. Sampai saat ini, teori yang paling dianut sebagai penyebab anemia aplastik adalah gangguan pada sel induk pluri poten.
GEJALA Pada penderita anemia aplastik da pat ditemukan tiga gejala utama yaitu, anemia, trombosit openia, dan leukopenia. Ketiga gejala ini disertai dengan gejala-gejala lain yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Anemia biasanya ditandai dengan pucat, mudah lelah, lemah, hilang selera maka n, dan palpitasi.
Trombositopenia, misalnya: p erdarahan gusi, epistaksis, petekia, ekimosa dan lai n-lain.
Leukopenia ataupun granulositopenia, misalnya: infeksi.
Selain itu, hepatosplenomegali dan limfadenopati juga dapat ditemukan pada penderita anemia aplastik ini meski sangat jarang terjadi.
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
Ada dua jenis pemeriksaan ya ng dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia aplastik, yaitu pemeriksaan fisis dan pemeriksaan laboratorium.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Tepi
Granulosit< 500 /mm3
Trombosit< 20.000 /mm3
Retikulosit < 1.0 % (atau bahkan hampir tidak ada)
Pada penderita anemia aplastik ditemukan kadar retik ulosit yang sedikit atau bahkan ti dak ditemukan. Sedangkan jumlah limfosit dapat normal atau sedikit menurun. Dari ketiga kriteria darah tepi di atas, dapat ditentukan berat tidaknya suatu anemia aplastik ya ng diderita oleh pasien. Cukup dua d ari tiga kriteria di atas terpenuhi, maka si individu sudah dapat digolongkan sebagai penderita anemia aplastik berat.
Sumsum Tulang
Hiposeluler< 25%
Pemeriksaan sumsum tulang ini dilakukan pemeriksaan biopsi dan aspirasi.
PROGNOSIS
Kondisi semakin buruk jika ditemuk an:
Neutrofil < 0.5 x 109
Platelet< 20 x 109
Retikulosit < 40 x 109 Sebelum era transplantasi sumsum tulang tulang, angka mortalitas sangatlah tinggi. Kira-kira 65% sampai 80%. Dengan adanya transp lantasi sumsum tulang, angka mortalitas ini dapat dipastikan turun. Transplantasi sumsum tulang ini sa ngatlah baik dilakukan bagi mereka yang berumur dibawah 25 tahun dan lebih baik lagi bila dilakukan pa da anak-anak.
PENGONBATAN
Terapi Suportif Transfusi darah dan platelet sangat bermanfaat, namun harus digunakan dengan bijaksana dan baik karena dapat terjadi sensitisasi pada sel dan imunitas humoral pasien anemia a plastik. Bila terjadi hal yang demikian, donor digan ti dengan yang cocok HLA-nya (orang tua atau saud ara kandung).
Faktor-faktor pertumbuhan he matopoietik Terapi dengan Growth factor sebenarnya tidak dapat memperbaiki kerusakan sel induk. Namun terapi ini masih dapat dijadikan pilihan terutama untuk pasien dengan infeksi berat. Penggunaan G-CSF (granulocyte-colony stimulating factor) terbukti berman faat memulihkan neutrofil pada kasus neutrop enia berat. Namun hal ini tidak berlangsung la ma. G-CSF harus dikombinasikan dengan regime n lain misalnya ATG/CsA untuk mendapatkan hasil terapi yang lebih baik.
Transplantasi Sumsum Tulang (SCT, Stem Cell Transplantation)
Transplantasi sumsum tulang ini dapat dilakukan pada pasien anemia aplastik jika memiliki donor yang cocok HLA-nya (misalnya saudara kembar ataupun saudara kandung). Ter api ini sangat baik pada pasien yang masih anak-anak. Transplantasi sumsum tulang ini dapat mencapai angka keberhasilan lebih dari 80% jika memiliki donor yang HLA-nya cocok. Namun angka ini dapat menurun bila pasien yang mendapat terapi semakin tua. Artinya, semakin meningkat umur, makin meningkat pula reaksi penolakan sumsum tulang donor. Kondisi ini biasa disebut GVHD atau graft-versus-host disease.
Transfusi darah
Transfusi darah tidak dapat menyembuhkan penyakit anemia aplastik, namun dapat meringankan gejala anemia dan menyediakan sel-sel darah yang tidak bisa diproduksi oleh sumsum tulang. Penderita anemia aplastik berat mungkin akan membutuhkan transfusi darah berulang kali. Hal ini bisa meningkatkan risiko komplikasi transfusi darah, seperti infeksi, reaksi kekebalan tubuh terhadap darah yang didonorkan, hingga penumpukan zat besi pada sel darah merah (hemokromatosis).
Transplantasi sel induk
Transplantasi sel induk atau yang biasa disebut transplantasi stem cell atau sel punca bertujuan untuk menyusun kembali sumsum tulang dengan sel induk dari donor. Metode pengobatan ini masih dianggap satu-satunya pilihan pengobatan untuk penderita anemia aplastik berat. Transplantasi sel induk umumnya dilakukan untuk orang-orang yang berusia muda dan memiliki kecocokan dengan donor (biasanya saudara kandung). Metode ini bisa dilakukan melalui transplantasi sumsum tulang. Meski merupakan pilihan terapi utama untuk mengobati anemia aplastik, prosedur transplantasi sel induk atau transplantasi sumsum tulang ini juga mempunyai risiko, yaitu reaksi penolakan terhadap sumsum tulang dari donor.
Obat penekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan)
Obat ini bekerja dengan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Pengobatan ini biasanya dilakukan bagi orang-orang yang tidak dapat menjalani transplantasi sumsum tulang karena memiliki kelainan autoimun. Imunosupresan dapat menekan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh yang merusak sumsum tulang, sehingga membantu sumsum tulang untuk pulih dan menghasilkan sel-sel darah baru. Dalam mengobati anemia aplastik, biasanya obat penekan sistem kekebalan tubuh ini diberikan bersamaan dengan obat-obatan golongan kortikosteroid.
Stimulan sumsum tulang
Obat-obatan tertentu seperti sargramostim, filgrastim dan pegfilgrastim, serta epoetin alfa juga dapat digunakan untuk merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah baru. Golongan obat-obatan ini dapat digunakan bersamaan dengan obat imunosupresan.
Saya akakan menceritakan tentang cara mengerjakan Excel di
bawahini dengan menggunakan bahasa
sistem komputer atau menggunakan rumus-rumus. Di sini saya menggunakan Excel
2013. Dengan tabel yang ada saya mengerjakan ini dengan kalimat Jika nilai80-100 = A, nilai 70-79 = B, nilai 60-69 = C, nilai 50-59 = D dan
nilai <50 = E. Iniakan
dikerjakan menggunakan bahasa sistem, yang akan menjadi seperti ini =IF(K2>80,"A",IF(K2>70,"B",IF(K2>60,"C",IF(K2>50,"D”,IF(K2<50,"E")))))
Gambar di bawah ini adalah sebelum saya
mengerjakanya............
Saya akan mengerjakannya dengan menggunakan rumus yang sudah ada di
atas.........
Akan menjadi seperti itu setelah saya mengisi rumusnya.
Setelah itu tekan tombol ENTER, dan
hasilnya akan seperti pada gambar berikut
Hasilnya muncul huruf A karna perintahnya jika nilai lebih
dari 80 maka A. Dan dari kolom pertama ini ditarik kebawah agar perintah yang
sama dapat dikerjakan.
Dan hasilnya menjadi seperti di atas.......
Demikian cara mengerjakan excel menggunakan bahasa sistem
komputer atau rumus-rumus.
Pada tanggal 17 November 2019 Politeknik Katolik Mangunwijay bekerja sama dengan Peguyuban Ibu-ibu di Paroki Santo Ignatius Krapyak untuk memberikan pelatihan pengolahan sampah rumah tangga kepada warga setempat.
Pada kegiatan kali ini saya selaku mahasiswa Polteka Mangunwijaya juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. kegiatan dilakukan setelah selesai misa hari minggu pagi sampai dengan acara ini selesai.
Kegiatanpun berlangsung dengan kebahagian dari tim penyelenggara dan masyarakat yang hadir pada waktu itu. Setelah kegiatan selesai kami sudah disediahi hidangan untuk makan siang oleh warga, dan kamipun makan bersama warga. Tidak lupa juga setela semua kegiatan selesai kami pun foto bersama warga dan segenap tim semuanya.
Nama lengkap Vinsensius Yohanes Pa' Tukan.,biasa dipanggil Owen atau NoPa' .
Lahir dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi, dan bisa melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi, hal ini menyebabkan saya bertekad untuk bisa menjadi orang yang lebih bermakna bagi siapapun, terutama bagi keluargaku (bapak, mama, kakak dan adik ) yang selalu memberikan dukungan penuh di dalam hidupku selama ini.
kataku " Hadapi Dengan Senyuman "